Subkorwil Sumba Barat Daya - Pemetaan Gua Vetikal dengan teknik BCRA (British Cave Research Association) dilakukan Tim geologi Ekspedisi NKRI Subkorwil-5/Sumba Barat Daya di desa waikabubak, kab.Sumba Barat (16/03/2015).
Kegiatan Pemetaan Gua dengan teknik BCRA standar Grade 4b, dilakukan untuk keakuratan atau ketelitian pemetaan sehingga sekaligus dapat mengetahui arah lorong Gua dan membuktikan sistem sungai bawah tanah yang terhubung dari Gua satu dengan gua yang lain.
Tim geologi meneliti dengan melaksanakan pengukuran menggunakan kompas serta Meteran atau Topofil untuk menggambarkan pemetaan sekaligus survey secara detail keadaan gua. Pekerjaan yang cukup sulit ini dilakukan oleh lima orang anggota Tim Geologi Subkorwil-5/Sumba Barat Daya yang teridiri dari Mai Warman, S.Si,Briptu Alfian.Brigadir Simon, Serda Ariston. G, dan Serda Akbar.
Dalam kegiatan Pemetaan masing-masing anggota memiliki tugas masing–masing, yaitu Orang Pertama Sebagai pembaca alat ukur seperti Kompas, Klinometer, dan Meteran/Roll Meter, Orang Kedua Sebagai Pointer/ target yang dimana orang ini membawa ujung meteran dan memegang titik/ point (biasanya berupa Senter/ Headlamp) yang nantinya menjadi sasaran bidikan Kompas dan Klinometer yang dipegang oleh orang pertama. Orang pertama dan orang kedua diharuskan memiliki tinggi badan yang sama guna mengurangi kesalahan pada pengukuran elevasi lorong gua. Orang Ketiga Sebagai pencatan data pengukuran. Orang Keempat Sebagai Diskriptor, Pembuat sketsa lorong (Plan Section, Extended Section dan Cross Section). Orang Kelima Sebagai Leader yang menentukan titik stasiun dan pemasang lintasan pada gua vertical.
Pekerjaan yang cukup sulit adalah menjadi diskriptor karena efesiensi waktu, segala detail data dan rekaman data terletak pada posisi ini. Seorang diskriptor yang berpengalaman dapat mengetahui apabila terjadi dalam pembacaan kompas dan klinometer. Oleh karena itu yang ditugaskan menjadi seorang diskriptor adalah orang yang mampu merekam dan menuangkan situasi gua yang disurvey dalamworksheet dengan jelas dan lengkap sehingga tidak menyulitkan anggota tim yang lain pada saat penggambaran peta gua.
Kegiatan Ekspedisi NKRI selain menggali potensi yang ada di daerah meliputi flora dan fauna serta kekayaan alam yang belum diberdayakan, juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, melalui kegiatan pembangunan karakter dan bela negara, penyuluhan Keluarga Berencana, Keluarga Pra-sejahtera, penyuluhan kelestarian Sumber Daya Alam, pengobatan massal,bakti sosial,karya bakti infrastruktur sekolah dan tempat ibadah, kegiatan sanitasi lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kegiatan Ekspedisi melibatkan 1.227 personel, terdiri dari berbagai elemen bangsa, dari TNI, Polri, para Ahli (Peneliti), Mahasiswa (Akademisi), Pemda dan Masyarakat. Pelaksanaan Ekspedisi berlangsung sejak tanggal 5 Februari, dan berakhir pada tanggal 5 Juni 2015. Ekspedisi 2015 adalah yang ke-5, setelah Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Kalimantan.(Tim Geologi Subkorwil-5/Sumba Barat Daya/Tim Media Ekspedisi NKRI 2015)




Posting Komentar
Ajukan Pertanyaan Seputar Ekspedisi NKRI Pabar 2016