Subkorwil Belu – Tim ekspedisi NKRI 2015 yang tergabung dalam bidang penelitian flora fauna mengunjungi kawasan konservasi penyu Taman Buru Bena, kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT , (06/04/2015) sampai (10/04/2015).
Kawasan konservasi taman buru bena yang berada dalam pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur merupakan satu dari dua kawasan konservasi penyu yang ada di pulau Timor, dimana yang satu lagi berada di Taman Wisata Alam Pulau Menipo, Kabupaten Kupang.
Kawasan ini didirikan pada tahun 2008 untuk menyelamatkan penyu lekang dan habitatnya dari gangguan predator dan tangan-tangan jahil.Sebanyak 5 petugas konservasi yang diketuai oleh Edi Hailitik melakukan kegiatan penetasan telur penyu semi alami. Dan untuk meminimalisir gangguan dan ancaman terhadap satwa penyu tersebut, petugas juga melakukan patroli dan penyuluhan kepada warga di sepanjang kawasan pantai.
Selama berkunjung di kawasan ini, tim flora fauna ekspedisi NKRI 2015 mengikuti serangkaian kegiatan petugas konservasi penyu, mulai dari mencari telur penyu di malam hari, menandai induk penyu, menimbun telur penyu di tempat yang sudah disiapkan, sampai melepaskan anak-anak penyu yang sudah menetas kelaut lepas.
“Terimakasih atas kunjungan selama beberapa hari ini.Kedatangan tim ekspedisi NKRI disini menyadarkan masyarakat bahwa di konservasi penyu taman buru bena juga direspon oleh peneliti. Dan menjadi shock theraphy bagi masyarakat, bahwa area konservasi itu butuh perhatian lebih “,Ujar Edi.
Selain konservasi penyu, di kawasan ini juga terdapat suaka margasatwa Ale Aisio seluas 5601,10hektar yang dijaga oleh petugas yang sama. Terdapat beragam hewan di suaka margasatwa ini seperti rusa, babi hutan, ayam hutan, burung, monyet, dan ular piton. (Tim Media Ekspedisi NKRI 2015)
Posting Komentar
Ajukan Pertanyaan Seputar Ekspedisi NKRI Pabar 2016