Jakarta - Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Kepulauan Nusa
Tenggara menjangkau berbagai wilayah terpencil yang susah diakses. Untuk
menuju ke wilayah tersebut, tim harus mengerahkan helikopter sebagai
transportasi pendukung.
Helikopter jenis Heli Bell 412 ini digunakan untuk mengangkut pasukan dan logistik. Dari 8 Subkorwil, ada 2 unit helikopter yang digunakan.
"Heli yang meng-cover wilayah barat, standby di Sumbawa. Sedangkan untuk meng-cover wilayah timur, standby di Kupang," ujar pilot yang juga Perwira Penghubung dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad), Lettu Cpn Frecli Pata'datu Kanuna di Kota Bima, NTB, Senin (13/4/2015).
Frecli mengatakan, untuk heli yang standby di Sumbawa meng-cover 5 wilayah, yaitu Bali, Lombok Timur (Lotim), Sumbawa, Bima dan Sumba Barat Daya atau Pulau Sumba. Sedangkan heli yang standby di Kupang mencakup 3 wilayah timur, yaitu Atambua, Alor dan Ende.
"Helikopter ini digunakan untuk pergeseran pasukan, dorlog dan angkut personel," ujar pria yang berasal dari Skuadron 21-Serbaguna Puspenerbad ini.
Pergeseran pasukan yang dimaksud Frecli adalah pasukan yang harus terjun dari heli dengan cara rappeling atau terjun payung. Sebab ada beberapa wilayah yang tak dapat digunakan untuk mendaratkan heli. Sehingga pasukan harus terjun langsung dari atas.
2 Unit helikopter yang digunakan adalah HA-5172 untuk wilayah barat dan HA-5176 untuk wilayah timur. Kapasitas heli tersebut 8 orang untuk manuver atau 6 orang untuk VIP. Total seluruh pasukan yang berada di bawah kendali Frecli adalah 24 orang.
Perwira Seksi Operasi Subkorwil 4/Bima, Lettu Aji Bagus Prabowo mengatakan, timnya telah menjajaki beberapa area terpencil di Bima. Mereka hidup di pulau terpencil di mana segala kebutuhan masih sangat terbatas.
"Kalau mau ke kota harus naik kapal dan berputar jauh. Biayanyapun mahal, bisa sampai jutaan," kata Aji.
Mereka juga kekurangan air bersih sehingga harus selalu membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Tim Ekspedisi NKRI kemudian menyediakan alat pompa untuk para warga di kawasan tersebut
souce : http://news.detik.com/read/2015/04/13/182707/2886125/10/2/tim-ekspedisi-nkri-kerahkan-2-heli-untuk-jangkau-wilayah-terpencil
Helikopter jenis Heli Bell 412 ini digunakan untuk mengangkut pasukan dan logistik. Dari 8 Subkorwil, ada 2 unit helikopter yang digunakan.
"Heli yang meng-cover wilayah barat, standby di Sumbawa. Sedangkan untuk meng-cover wilayah timur, standby di Kupang," ujar pilot yang juga Perwira Penghubung dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad), Lettu Cpn Frecli Pata'datu Kanuna di Kota Bima, NTB, Senin (13/4/2015).
Frecli mengatakan, untuk heli yang standby di Sumbawa meng-cover 5 wilayah, yaitu Bali, Lombok Timur (Lotim), Sumbawa, Bima dan Sumba Barat Daya atau Pulau Sumba. Sedangkan heli yang standby di Kupang mencakup 3 wilayah timur, yaitu Atambua, Alor dan Ende.
"Helikopter ini digunakan untuk pergeseran pasukan, dorlog dan angkut personel," ujar pria yang berasal dari Skuadron 21-Serbaguna Puspenerbad ini.
Pergeseran pasukan yang dimaksud Frecli adalah pasukan yang harus terjun dari heli dengan cara rappeling atau terjun payung. Sebab ada beberapa wilayah yang tak dapat digunakan untuk mendaratkan heli. Sehingga pasukan harus terjun langsung dari atas.
2 Unit helikopter yang digunakan adalah HA-5172 untuk wilayah barat dan HA-5176 untuk wilayah timur. Kapasitas heli tersebut 8 orang untuk manuver atau 6 orang untuk VIP. Total seluruh pasukan yang berada di bawah kendali Frecli adalah 24 orang.
Perwira Seksi Operasi Subkorwil 4/Bima, Lettu Aji Bagus Prabowo mengatakan, timnya telah menjajaki beberapa area terpencil di Bima. Mereka hidup di pulau terpencil di mana segala kebutuhan masih sangat terbatas.
"Kalau mau ke kota harus naik kapal dan berputar jauh. Biayanyapun mahal, bisa sampai jutaan," kata Aji.
Mereka juga kekurangan air bersih sehingga harus selalu membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Tim Ekspedisi NKRI kemudian menyediakan alat pompa untuk para warga di kawasan tersebut
souce : http://news.detik.com/read/2015/04/13/182707/2886125/10/2/tim-ekspedisi-nkri-kerahkan-2-heli-untuk-jangkau-wilayah-terpencil
Posting Komentar
Ajukan Pertanyaan Seputar Ekspedisi NKRI Pabar 2016